Operasi Barbarossa


Pada awalnya, pemimpin Nazi, Adolf Hitler dengan Stalin, yang menguasai pemerintahan Rusia pada saat itu, bersepakat dan menandatangani perjanjian untuk tidak saling menyerang, yaitu pada tanggal 22 Agustus 1939. Sejak itulah Hitler berani melancarkan serangan ke berbagai negara kecil Eropa, dan yang mendapat serangan setelah perjanjian tersebut adalah Polandia, yang ada saat itu mendapat jaminan keamanan dari Inggris, yang sebelumnya juga telah menyerang Austria dan Cekoslovakia. Tapi dengan mudahnya pasukan Jerman menyerang dan menaklukkan Polandia dengan serangan yang dikenal dengan sebutan Blitzkrieg. Beberapa bulan setelahnya pasukan jerman kembali melaksanakan agresi ke berbagai daerah lainnya seperti Denmark, Norwegia, Belanda dan Belgia, serta Prancis hanya dalam beberapa minggu. Inggris juga sempat diserang melalui pasukan udara dan peristiwa ini di kenal dengan sebutan Battle of Britain, tetapi pasukan udara jerman mengalami kekalahan. Kekalahan itu memaksa Adolf Hitler menangguhkan serangan tersebut, yang kelak berubah menjadi pembatalan. Daratan inggris pun menjadi salah satu dari sedikit wilyah di Eropa yang gagal diduduki oleh tentara Nazi Jerman.
Kekalahan inilah yang menyebabkan Hitler frustasi dan mulai mengarahkan pandangannya ke Timur dan mulai mempersiapkan operasinya ke wilayah Timur, yaitu Rusia. Ia merancang dan merealisasikan operasi Barbarossa, yang bukan saja untuk menduduki seluruh Wilayah Rusia, tetapi juga melaksanakan operasi pembersihan terhadap penduduk sipil Rusia. Bicara secara politis, Hitler bertindak karena pertimbangan berikut, ketika pada permulaan tahun 1940 Hitler sendiri masih repot dengan penyerbuan ke Eropa Barat, Stalin menyerbu lagi negara-negara Baltik, dan kemudian merebut wilayah Rumania, yaitu Besarabia. Dari sini pesawat terbang Rusia dapt mengancam sumber minyak Rumania yang sangat penting bagi Hitler. Belakangan Moskwa mengajukan pula tuntutan lain yang membuat Hitler murka. Memang seperti dapat diduga, kedua hubungan sekutu ini dipengaruhi oleh sikap saling cuirga. Keduanya ingin saling terkam, namun masih menunggu saat yang paling cocok.
Tanggal 22 Juni 1941 merupakan hari yang dipilih oleh Hitler untuk me-launching Operasi Barbarossa, dan mengkhianati Pakta Non-Agresi yang dia usulkan sendiri kepada Stalin. Sebenarnya timing penyerbuan agak terlambat, karena kekuatan Jerman mengalami kesulitan akibat membantu Mussolini di medan perang melawan Yunani. Kendati terlambat, Hitler begitu optimis bahwa blietzkrieg akan membuat joseph stalin bertekuk lutut dengan cepat. Optimisme yang berlebihan menjadikan tentara jerman lengah akan perlengkapan. Terlebih pakaian musim dingin, karena Hitler percaya dalam dua atau tiga bulan, atau paling lambat sebelum datangnya musim dingin, Hitler yakin tentaranya akan mampu menduduki Moskow.
Pada awalnya, serangan jerman memeang tmapak berhasil, karena mampu menduduki kota-kota penting di Rusia dan tentara Merah terdesak di berbagai front. Peperangan di front timur ini jugs terjadi kejahatan perang, karena tentara jerman bersikap kejam bukan hanya terhadap tentara merah yang tertangkap, tetapi juga penduduk sipil. Warga sipil yang tertangkap oleh pasukan jerman diangkut dan dipaksa menjadi budak atau dijadikan sebagai kelinci percobaan dalam eksperimen kedokteran. Jutaan warga rusia, laki-laki dan perempuan, bahkan anak-anak dibunuh dengan sadis, dicekik di dalam kamar gas dan dipanggang di kamp maut nazi bersama jutaan orang yahudi, para intelektual dan kaum marxis.
Jerman melakukan taktik bumi hangus, bukan saja terhadap fasilitas dan perlengkapan tempur Rusia, tetapi juga terhadap rumah-rumah penduduk dan fasilitas sosial. Namun pada perkembangannya menunjukkan bahwa psukan jerman mulai menjadi korban ambisi Hitler. Wilayah Rusia yang terlalu luas dan jalan yang sulit ditempuh menjadikan pergerakan pasukan jerman menjadi lambat. Banyak kendaraan lapis baja yang rusak terbenam lumur dan pasokan logistik yang semakin kurang karena minimnya perlengkapan yang mereka bawa.
Hitler tidak ingin memilih dan memprioritaskan kota mana yang terlebih dahulu diserang seperti saran para jenderalnya. Sehingga pasukan terpecah di tiga kota besar, yaitu di kota Moskow, Stalingrad, dan Leningrad. Kekakuan dalam mempertahankan posisi, menyebabkan ratusan ribu pasukan jerman terkepung di Stalingrad. Bahkan musuh utama mereka tidak saja pasukan tentara merah, tetapi juga kedinginan dan kelaparan, ratusan ribu tentara jerman mati karena hal tersebut.
Keadaan mulai berbalik, keruntuhan demi keruntuhan kemudian datang bergiliran. Pasukan Inggris dan Amerika mengepung dan mengisolasi pasukan Jerman di Australia Utara. Setelah berbagai kemenangan yang diperoleh asukan Jerman, kembali pasukan jerman kekurangan dibagian Logistiknya dan semakin terhimpitlah kekuatan Jerman oleh kekuatan Inggris-Amerika di Afrika Utara.
Tahun 1943 dan 1944 Jerman terdesak di semua front. Sekutu telah melaksanakan konsolidasi dengan baik. Keterlibatan Amerika Serikat terjadi setelah pemboman Pearl Harbour oleh Jepang. Industri persenjataan begitu lancar di Amerika, sedangkan produksi senjata, amunisi, pesawat terbang dan kapal tempur jerman beserta bahan bakarnya menyusut lebih cepat daripada yang dihasilkan. Pada musim panas 1944 panglima tertinggi pasukan sekutu Eropa membuka front di sebelah barat dengan melakukan pendaratan amfibi secara besar-besaran di Normandia, menghancurkan benteng pertahanan terkuat Jerman disepanjang garis atlantik dan berhasil membebaskan prancis. Sementara itu, di front timur jerman semakin terdesak oleh pasukan Rusia. Kekuasaan yang diimpikan oleh hitler yang akan bertahan selama ribuan tahun akhirnya mulai buyar.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Operasi Barbarossa"

Post a Comment