Tak gampang, lho. Apalagi begitu banyak godaan. Bayangkan saja, saat di diskotik dulu, dancer bisa saja dengan santainya membuka kaos yang sudah basah oleh keringat, di depan saya. Penyanyi yang selalu memakai pakaian yang memang sengaja buat memamerkan lekuk tubuhnya.
Lalu tamu diskotik yang kesepian itu, yang kadang selalu minta ditemui selepas saya nge-DJ. Bos selalu memaksa saya juga harus menemui. Lalu menanyai begini; punya PIN? Jawab saya; ada. PIN ATM, kan? Bukan PIN BB…. wanita kesepian itu tertawa.
Lalu saya bilang tak punya BB. Saya punya HP, tapi Nokia Gebuk Maling. HP jadul, 3310. Lalu menawari beliin BB. Asaaal…. Kalau sudah begitu pembicaraan saya alihkan. Saya tidak suka dengan ’syarat’-nya wanita kesepian itu.
Saya pernah menghajar seorang pengunjung yang tangannya dengan kurang ajar gerayangan ke bagian vital dancer yang sedang menari di dance floor. Saya tidak peduli bahwa nantinya saya justru yang babak belur dihajar atau dikeroyok teman-temannya, tapi menjaga kehormatan wanita adalah nomor satu.
Seperti saat ini. Saya sedang sendiri makan di KFC. Di depan saya ada dua pasangan, yang dari duduk kelakuan cowoknya sungguh menyebalkan di mata saya. Dikit-dikit dia main bentak. Ceweknya salah ambil saus, marah-marah. Minum yang dipesan salah, marah-marah.
Kasihan sekali ceweknya yang dibentak-bentak di tempat umum. Saya tak tahan. Saya membayangkan kalau seandainya adik saya yang cewek diperlakukan begitu. Lalu dengan geram saya samperan tempat dua pasangan itu duduk….
Saya siram dengan minuman salah yang membuat orang itu memarahi ceweknya di depan umum.
“BISA NGGAK SIH MEMPERLAKUKAN WANITA BAIK-BAIK DI DEPAN UMUM?!!!” setelah itu tubuhnya saya dorong hingga terjengkang. ‘MEMBENTAK-BENTAK WANITA SEENAKNYA! DI DEPAN UMUM?! IBUMU WANITA JUGA KAN?! GIMANA KALAU IBUMU DIPERLAKUKAN SEPERTI ITU!”
Laki-laki itu melotot, marah, dan siap beradu pisik. Saya dipisah pramusaji, ceweknya menangis dan berusaha membantu pacarnya bangun, namun malah ditepis. Pengunjung lain ramai. Lalu sebelum pergi, saya bilang kepada lelaki pengecut itu; ‘ kalau mau panjang bisa cari saya di….’ saya menyebut alamat studio, kemudian pergi….
Belum ada tanggapan untuk "Playboy Lebih Menghargai Wanita?"
Post a Comment